Anda mungkin tidak percaya, saya juga, tetapi kalau Tuhan yang menghendaki, maka semua akan terjadi. Membaca kisah hidup Putri Herlina yang penuh suka dan duka membuat saya sangat terharu. Putri ditinggalkan di rumah sakit ketika masih kecil oleh orangtuanya (mungkin orangtuanya malu mempunyai anak cacat), lalu oleh rumah sakit dia diserahkan ke panti asuhan Yayasan Sayap Ibu di Yogyakarta. Selama hidup di panti, Putri belajar untuk mandiri. Meskipun tidak mempunyai tangan, tetapi dia dapat melakukan kegiatannya sendiri dengan menggunakan kakinya, seperti menulis, makan, mengganti baju, mandi, menggosok gigi, menggunakan komputer, dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar